Tersesat?

10.13.00 0 Comments A+ a-

Aku bingung. Bingung harus menulis apa. Sekedar tulisan tak bermakna atau fatamorgana; karena yang nyata kini sudah lenyap, karena yang bermakna, kini sudah pudar.
Satu dua waktu kadang ia datang. Mengubah fatamorgana menjadi nyata. Membuat kupu-kupu di perutku menari keluar. Membuat duniaku kembali bernafas lega. Iya, ia adalah yang nyata dan bermakna. Ia adalah alasan aku merangkai kata.

Dan, saat aku berusaha berlari, ia datang walaupun terburu untuk pergi. Ia datang walaupun dengan selalu menghapus jejak. Entah, apakah bisa disebut datang atau sebaiknya tersesat. Tapi aku, aku yang selalu berlari ditempat akan terus berharap ia tersesat di pelabuhan yang tepat. Walaupun ia selalu menjadi fatamorgana dan nyata dalam satu waktu, aku tetap berharap ia pulang. Pulang untuk menetap, pulang untuk tinggal, pulang untuk selamanya berlabuh, dan pulang, ke arah ia selalu tersesat.

Panggil aja Ata. Untuk mendeskripsikan siapa diriku, mari berjabat tangan dan berteman.