Malam Ini

08.21.00 1 Comments A+ a-

Kemarin aku memang menghabiskan hariku dengan berenang. Dari mulai matahari gagah perkasa hingga tergantikan oleh bulan. Aku kira fisik ku kini sudah normal. Jadi, ku puas puaskan berlari sana sini, sedorot kesana kemari, dan berenang tak kenal lelah sepanjang hari. Tapi ternyata, saat pulang dan berhenti di tempat makan, barulah fisik ku meronta dan langsung dilarikan kerumah sakit. Iya. Fisikku lemah, tapi hatiku tidak.
Dan, aku sudah singgah di  dua rumah sakit tp aku masih belum dapat kamar inap dan tergeletak di ugd. Sebenarnya aku sempat kecewa karena tak dpt ruangan, tp mungkin memang sedang musimnya manusia di rawat. Entahlah. Akhirnya aku dibawa ke rumah sakit di dekat rumah nenek dan dapat kamar inap. Dari malam saat aku dirawat, memang terasa biasa saja sampai sore ini aku ditinggal sendiri oleh orangtuaku. Aku benar benar bingung harus berbuat apa. Aku intip keluar kamar, ternyata perawat tak ada di luar. Karena terlalu parno, ku nyalakan lagu dengan volume membabi buta. Terus menerus sampai malam datang. Aku tak berani beranjak dari kasur dan memalingkan muka dari layar handphone. Dan tiba tiba......
"Knock knock!" Ada yang mengetuk pintu. Senang rasanya saat mengetahui yang datang adalah uwa dan saudara saudaraku. Tapi sayangnya, ada anak kecil disana. Tenang, dia manusia. Manusia yang bisa berinteraksi dengan mereka. Sebal? Iya. Kenapa? Karena dia terlalu bawel. Tapi aku tak bisa marah karena tingkahnya sangat menggemaskan dan membuatku tertawa  terpingkal pingkal sampai lupa dengan rasa sakit di tubuhku. Dan aku tak bisa mengurung rasa takut ketika dia berkali kali mengatakan "atut, etan etan disitu" dan menunjuk ke pintu. Lalu dia melanjutkan. "Etan etan etan!" Dan menunjuk ke sebelah ranjangku. Kali ini dia menutup mukanya. Saudaraku mencoba membercandainya dengan mengatakan,
"Ah udah gaada, nih aku usir" dan berjalan ke pintu dan sebelah kasurku. Akhirnya dia betkata, "etan ilang etan ilang" dan menepuk tangan girang. Tak lama, dia mengerutkan muka dan kembali mengatakan hal yang sama "etan etan..." Dan menunjuk ke arah pintu. Karena saat itu dia sedang memakan kue, aku menyuruhnya,
"Bilang ke etannya, aku lagi ngejenguk dulu etan pergi jangan ganggu aku"
Saat dia memalingkan muka ke pintu, dia langsung menunduk dan dengan pelan bilang, "atut" sambil terus menunduk
Aku panik. Dan dia terus menerus mengatakan disini ada mereka. Untungnya, segala kepanikan ku hilang karena tingkah dia yang sangat aktif. 



Ini dia sikecil yang membuatku tambah tak betah berlama lama disini, afrah.




Panggil aja Ata. Untuk mendeskripsikan siapa diriku, mari berjabat tangan dan berteman.

1 komentar (tanggapan):

Write komentar (tanggapan)
Unknown
AUTHOR
15 Agustus 2014 pukul 07.03 delete

Blogwalking---------------------------> pammadistro.blogspot.com

Reply
avatar