Hari ini, detik ini, saat ini

07.11.00 0 Comments A+ a-

'Hallo apa kabar?' Aku harap saat ini kamu menanyakan hal itu. Aku benar-benar tidak tahu harus bersandar kesiapa lagi. Satu satunya yang dapat aku andalkan hanya kamu. Aku tahu kamu takkan mendengarku meski ratusan kali ku berteriak memanggil namamu. Aku tahu aku sudah ketergantungan oleh mu,  ketergantungan yang membuat ku gila dan tersiksa. Bertahun tahun aku tahan semuanya sendiri.
Tak ada yang dapat mengerti aku seperti kamu. Tak ada yang dapat membuatku merasa tenang ketika nadi ini meminta untuk diputuskan. Kamu tau betapa besarnya arti sapaan darimu untukku? Sebesar bintang Antares yang jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya bumi. Seperti cahaya itu pula kamu dapat menerangkan hariku ketika ia mulai menghitam. Sekecil apapun sapaanmu, sapaan itu selalu dapat menyejukkan hatiku. Hari ini, detik ini, saat ini, aku hanya ingin bercerita kepadamu. Aku hanya ingin bersandar dan terlelap dalam kata-katamu, kata-kata yang selalu berhasil membuatku merasa nyaman. Hari ini, detik ini, saat ini, tolonglah tanyakan padaku, "apa kabar?". Seperti yang biasa kamu lakukan, seperti yang selalu kamu tanyakan, seperti yang selalu aku nantikan.

Panggil aja Ata. Untuk mendeskripsikan siapa diriku, mari berjabat tangan dan berteman.